"Rumput tetangga tampak lebih hijau." Demikian pepatah yang sudah sering kita dengar. Sayangnya, walau kita semua telah mengerti betul arti pepatah itu, tetap saja godaan untuk iri senantiasa mengintai dari segala sisi.
Hidup ini memang penuh pembandingan. Apa saja bisa kita bandingkan, wajah kita ini, kepintaran kita, duit kita, juga berkilau tidaknya kendaraan kita. Wajar dalam hidup ini untuk membandingkan, karena tanpa itu kita tidak tahu dimana posisi pencapaian kita selama ini. Tentu saja sama dengan semua orang, terkadang saya juga iri hati.
Setelah direnungkan lebih dalam, ada tiga bentuk iri : iri positif, iri negatif, dan iri merusak (dengki).
Iri positif adalah perasaan iri karena orang lain telah mencapai sesuatu, yang menyebabkan kita merasa cemburu kenapa kita kok tidak berprestasi seperti itu? Ini jenis iri yang bisa menggerakkan orang untuk maju, ingin mencapai seperti apa yang diirikannya. Saya iri dengan dia, kok sabarnya subhaanallah (lirik yumi), saya iri dengan rekan saya kok ngajinya fasih bangeeeeeeettt, Saya iri kepada semua itu, kenapa saya belum bisa seperti mereka?
Yang kedua adalah iri negatif, inilah kecemburuan karena orang lain memiliki sesuatu yang berakibat kita kehilangan rasa gembira dalam hati kita. Misalnya teman kita berbisnis dan sukses, dan kita tidak diajak. Kita sedih dan iri. Sering juga kita iri melihat pasangan orang lain lebih cantik atau lebih tampan, rumahnya lebih besar, senang-senangnya lebih banyak, dan karirnya lebih cemerlang. Apa bedanya dengan iri positif? Bedanya, iri negatif ini bukannya menumbuhkan dorongan untuk mencapai hal yang sama, namun justru menghilangkan kegembiraan sehingga hati mengalami kekosongan. Yang muncul adalah perasaan bertanya-tanya, “ Rabb, kenapa aku tidak kau beri yang seperti itu?” Kalau kita mengalami iri, lalu kita ingin mencapai prestasi seperti orang lain, itu berarti iri positif. Kalau kita iri, lalu kita menjadi kesal dan marah-marah kepada-Nya, nah ini yang namanya iri negatif! Yang positif akan menumbuhkan dorongan untuk maju, yang negatif justru menghilangkan kegembiraan dan hanya menumbuhkan kekesalan.
Yang ketiga adalah iri merusak (dengki), inilah jenis iri negatif yang disertai dengan harapan dalam hati agar sesuatu yang membuat iri tersebut hancur. Misalnya iri melihat orang lain karirnya begitu cemerlang, lalu muncul dalam hati ini sebuah harapan agar orang tersebut terkena batunya dan berakibat karirnya anjlok kembali. Jenis dengki ini akan disertai kegembiraan yang luar biasa manakala orang lain yang diirikannya mengalami musibah dengan kehilangan nikmat yang membuat iri tersebut. Misalnya iri melihat teman punya istri cantik, lalu ketika istri cantik itu mengalami sakit leukemia, eh si dengki ini menjadi terhibur, syukurin luh begitu kata hatinya. Jelas orang pendengki ini sangatlah jahat, karena harapannya tersebut bisa menjadi energi negatif yang terpancarkan kepada orang lain. Itulah sebabnya dalam kitab suci Al Qur’an surat Al Falaq terkandung doa berlindung dari kebencian orang yang dengki (hasad) seperti ini.
Fastabiqul Khoirot....!!
0 Response to "Rumput tetangga tampak lebih hijau"
Post a Comment