.

Peneliti Brazil mengembangkan anti-inflamasi rasa sakit


Para peneliti di Butantan Institute di São Paulo, Brasil, telah mengembangkan anti-inflamasi baru yang kuat untuk mengurangi rasa sakit yang sulit di kontrol. Pada percobaan pertama sudah terlihat kemanjuran dari pengobatan yang didasarkan pada protein yang ditemukan dalam darah.


Terobosan utama penelitian ini adalah sukses sintesis dari protein yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kalsium mengikat S100A9. Dalam kondisi tertentu, protein ini digunakan oleh tubuh kita untuk menjaga rasa sakit di bawah kontrol. Untuk membuat obat, para ilmuwan menemukan bahwa hanya diperlukan sebagian kecil protein, yang mampu memangkas biaya produksi.

Menurut peneliti Renata Giorgi, penemuan ini merupakan langkah maju dalam hubungannya dengan obat yang tersedia di Brasil. Khususnya obat baru yang menawarkan dua keuntungan penting: yaitu lebih kuat dan dapat diberikan secara langsung.

"Kami telah menemukan bahwa beberapa sel darah putih mengandung protein yang dapat menghambat rasa sakit yang berasal dari peradangan. Dengan sebagian kecil protein sintesis itu, kami berhasil membuat dispensasi yang layak, "kata Giorgi. Dia menambahkan bahwa pengobatan nyeri yang kronis dalam kasus seperti saraf akan sulit di obati karena obat-obatan seperti morfin tak mampu menanggulangi dalam hal waktu.

Obat ini mungkin tidak tersedia selama beberapa tahun dan tahap berikutnya dalam penelitian yang sedang berlangsung adalah menguji toksisitas. Dalam kasus analgesik (obat penghilang rasa sakit), pengujian pasien pada tingkat toleransi sangat penting untuk menentukan dosis obat tersebut mungkin harus ditingkatkan jika pasien merasakan resistansi terhadap tubuh mereka. Pinkcode

Sumber: Brasil.gov.br

Related Posts:


loading...

Artikel Pilihan

loading...